Monday, 30 November 2015

Review: Girls in the Dark

Girls in the Dark Girls in the Dark by Akiyoshi Rikako
My rating:  4 of 5 stars

Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.

Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....

Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?


       Sejujurnya "Girls in the Dark" sudah masuk dalam wishlist aku sejak lama (sebelum ada cetakan baru yang ada free cerpennya). Tapi nyatanya novel ini baru bisa aku miliki sekarang (setelah cetekan baru yang ada free cerpennya). Ya, bisa dibilang lumayan lama aku menunggu buku ini sampai aku bisa membacanya.
Dilihat dari covernya aku suka banget. Dari covernya sudah sangat mysterious dan membuat aku penasaran ingin membaca novel ini. Aku juga suka sama baju sekolah jepang yang sangat menarik, nggak bosen kalau dilihat. Yeah, bisa dibilang aku sudah jatuh cinta sama novel ini sejak pertama kali aku lihat covernya. Yaaa... walaupun kita tahu "tidak boleh menilai buku dari covernya", makanya saya penasaran dan baca bagian belakang novelnya. Beneran makin penasaran. Key words menarik "Klub Sastra, Ketua klub Sastra yang mati, Bunga Lily, Pembunuhan atau Bunuh Diri?"
        Intinya Novel ini keren banget, walaupun sempet bingung pas awal baca setelah sampai pada beberapa naskah yang dibacakan. Tapi bingungnya itu kemudian jadi berubah ke rasa "Penasaran" dan mulai mengerti jalan ceritanya.
Ya, novel ini memang related with mystery, thriller and psychology. Novel yang simple tapi membuat pembacanya berfikir. Endingnya bener-bener unpredictable banget. Nggak nyangka ternyata....................(Ya, begitulah--Sesnsor)

"GIRLS IN THE DARK"
       Klub Sastra:
Shiraishi Itsumi (mantan ketua klub sastra)
Sumikawa Sayuri
Takaoka Shiyo
Kominami Akane
Koga Sonoko
Diana Detcheva
Nitani Mirei

     Shiraishi Itsumi, gadis cantik yang berkarisma itu mati dan di tangannya ada setangkai bunga Lily.
Salah satu dari enam gadis dalam klub sastra digosipkan sebagai pembunh dari gadis cantik itu. Pada pertemuan Yami-nabe, dimana pertemuan yang diadakan dalam tempat yang gelap. Pada pertemuan itu satu persatu mereka membcakan naskah yang kali ini bertema untuk mengenang kematian sang matan ketua klub, Siraishi Itsumi.
Dalam pembacaan naskah itu ternyata dari setiap anggotanya mempunyai persepsi yang berbeda-beda, dan dalam naskah tersebut disebutkan tentang siapa pembunuh dari sang mantan ketua klub. Tapi, setiap naskah mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda dari sisi penulis naskah tersebut mengenai siapa pembunuhnya.(Itulah mengapa aku merasa bingung saat awal membacanya. Tapi aku akhinya menyadarinya, kenapa? karena naskah itu memang ditulis oleh orang yang berbeda dengan sudut pandang yang berbeda dan pemikiran yang berbeda "tentang siapa pembunuh Itsumi yang sebenarnya"?) Mereka yang sama-sama mengagumi Itsumi dengan apa yang dimiliku Itsumi.
Well, Inti dari novel ini sebenarnya adanya "musuh dalam selimut".

Aku suka banget sama kata-kata pembuka dalam naskah terakhir. KEREEENNN banget. (y)

Pembacaan Naskah
"Bisikan dari Kubur" 
       Oleh:  Shiraishi Itsumi (mantan ketua) 
   Dibacakan oleh: Sumikawa Sayuri

Apakah kehidupan akan jadi bermakna tanpa kita sendiri yang menjadi tokoh utamanya?
Pasti akan sangat membosankan kalau kisah itu dibuat bukan untuk kita meskipun jalan ceritanya bagus dan konfliknya mendalam.
Kemudian, kisah itu harus dibuat di saat yang paling gemilang karena sudah susah payang menjadi tokoh utama.................
Yang bisa menjadikan seorang tokoh utama menjadi tokoh utama adalah peran pembantu, Bukan peran pembantu sembarangan, tapi peran pembantu yang tahu posisinya dengan benar....................
Baik buruknya sebuah kisah ditentukan dari peran pembantunya. Kualitas tokoh utama ditentukan dari jenis peran pembantunya. Semakin tinggi kualitas peran pembantu, semakin tinggi pula kualitas tokoh utama bisa terbang dan menari dengan cantik. 
Tapi masalahnya, peran pembantu juga mengincar posisi tokoh utama. Kalau tidak hati-hati posisinya bisa diambil alih.
Diperlukan sebuah usaha dan taktik untuk menjadi tokoh utma dan menjaga posisi itu. Tokoh utama harus bisa berdiri lebih tinggi daripaa peran pembantu setap saat. 
Bagaimanakah caranya????????????????
(Silahakan baca novelnya) :)

View all my reviews

0 comments:

Post a Comment

 

Bibliophile (one who loves or collects books) Published @ 2014 by Ipietoon